• RSS
Terbaru
Loading...

Sunday, June 22, 2014

Mencegah Ghibah Lebih Dini

in Akhlak dan adab , Aqidah

Bismillahirrahmanirrahiim.


Mencegah Ghibah Lebih Dini

Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para shahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Rasulullah lalu berkata, “Memperbincangkan tentang saudaramu dengan apa yang ia benci.” Kemudian ada yang berkata, “Apa menurutmu apabila perkataanku tentang saudaraku itu benar?” Rasulullah menjawab, “Apabila perkataanmu tentang saudaramu benar, maka berarti engkau telah mengghibahinya (menggunjingnya), dan jika perkataanmu tidak sesuai dengan yang sebenarnya, maka engkau telah melakukan kebohongan terhadapnya.” (HR. Muslim).

Ghibah dalam Islam memang merupakan satu penyakit hati yang sangat serius, bahkan saking seriusnya dosa pelaku ghibah termasuk ke dalam dosa besar, lebih besar daripada dosa pelaku zina. Bila pelaku zina ketika ia bertaubat, maka taubatnya cukup hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun bagi pelaku ghibah, tidaklah cukup bila hanya taubatnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, melainkan juga harus meminta maaf kepada orang yang dighibahi.

Agar terhindar dari perbuatan Ghibah yang tercela ini, maka penyakit hati ini harus ditanggulangi dengan sangat serius. Adapun cara mengatasi atau menanggulanginya adalah sebagai berikut :

1. Kembalikanlah segala masalah itu hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya saja.

2. Do'akan agar yang mendzolimi segera sadar dan mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Sebisa mungkin hindari pembicaraan atau obrolan yang kurang penting.

4. Ingatlah akan siksa Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahwa setiap perbuatan pasti akan dimintai pertanggungjawabannya.

5.  Selalu dan selalu berpegang teguh terhadap Kitabullah dan hadits Nabi.


Penutup:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujuraat : 12).

Semoga Bermanfaat.


Baca Juga "Tips Membina Keutuhan Ramah Tangga Islam" dan "Membangun Karakter Muslimah Sejati"


Raih amal Sholih : Sampaikanlah walau hanya satu ayat