• RSS
Terbaru
Loading...

Saturday, July 5, 2014

Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia

in Aqidah , Insan
Bismillahirrahmanirrahiim.


Tujuan dan Fungsi Penciptaan ManusiaTujuan penciptaan manusia
 Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan bahwa, Ia menciptakan manusia tidaklah dengan main-main tetapi dengan tujuan yang haq. Dengan diberi tugas dan kewajiban yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al Mu'minuun : 115).

Tujuan dari diciptakan manusia adalah dalam rangka pengabdian diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan melaksanakan seluruh aturan-Nya yang telah ditetapkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz Dzariyat : 56).

Fungsi dan tugas manusia di Dunia
Fungsi manusia, tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai Khalifah dimuka bumi, dalam rangka menegakkan hukum dan aturan-Nya sebagaimana Firman-Nya :

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah..." (QS Al Baqarah : 30).

Arti Khilafah Fiil Ardhi dalam ayat di atas adalah sebagai mandataris Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melaksanakan hukum-hukum dan merealisasikan kehendak-kehendak-Nya di muka bumi. Manusia telah dipilih Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Khalifah-Nya.

Sedangkan tugas utama manusia adalah memelihara amanah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala pikulkan kepadanya, setelah langit dan gunung enggan memikulnya.

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh," (QS. Al Ahzab : 72).

Amanat Allah Subhanahu wa Ta’ala itu adalah berupa tanggung jawab memakmurkan bumi dengan melaksanakan hukum-Nya dalam kehidupan manusia di bumi ini. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala tegaskan  kepada Nabi Daus As.

"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan." (QS. As Shaad : 26).

Untuk menunaikan tanggung jawab yang dipikulkan kepadanya ini, manusia harus mengerahkan segala potensi (baik internal maupun eksternal) yang ada pada dirinya, dan harus sanggup berkorban dengan segala harta dan jiwanya. Dengan pengerahan potensi dan kesanggupan berkorban, maka tugas dan peran manusia untuk mewujudkan kekhilafahan dan menegakkan hukum-Nya pasti dapat terwujud.

Adapun manusia yang tidak mau melaksanakan tugas dan enggan merealisasikan tugas dan perannya, maka ia adalah manusia yang jahil (bodoh) dan dzalim. Sebagaimana yang disinyalir oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

"... Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (QS. Al Ahzab : 72).


Semoga bermanfaat


Baca Juga "Potensi Internal Manusia" dan "Potensi eksternal manusia"


Raih amal Sholih : Sampaikanlah walau hanya satu ayat!